“Kami baru mau memanen buah sawit, tetapi buah itu sudah dicuri, dan kejadian ini tidak hanya sekali saja, tetapi sering dan kejadian ini menimpa sejumlah petani,” kata salah seorang petani, Endang Supandi, asal Desa Pandauke Mukomuko, Kecamatan Mamosalato saat dihubungi dari Kaperwil , Minggu.
Endang Supandi yang merupakan Tokoh Masyarakat itu berkebun kelapa sawit di Desa Pandauke, Kecamatan Mamosalato, Kabupaten Morowali Utara.
Ia mengatakan, dia mengetahui pencurian tandan buah segar kelapa sawitnya ketika dia mau ke kebun untuk memanen buah kelapa sawitnya itu.
Ia menambahkan, hampir sekitar 80 persen tandan buah segar kelapa sawit di lahan seluas dua hektare miliknya itu dicuri, dan tidak ada petani di sekitar kebunnya yang mengetahui pelaku pencurian tersebut.
“Bukan hanya buah sawit saya saja yang dicuri, buah sawit dekat kebunnya juga dicuri dan petani di sekitar lokasi kebun sawit ini sudah sering kehilangan buah sawit,” ujarnya.
Terhadap maraknya aksi pencurian buah sawit ini, menurutnya, seharusnya Aparat Penegak Hukum (APH) Jangan Tutup Mata Dan Menurunkan Personel Untuk Menelusuri Siapa siapa pelaku pencurian buah sawit petani tersebut.
Terhadap kejadian ini, ia menyatakan siap mengungkapkan peristiwa pencurian buah sawit ini kepada APH setempat agar kejadian tersebut tidak terulang lagi.
Menurutnya, Semaraknya aksi pencurian buah sawit ini membuat petani mengalami kerugian karena biaya operasional mulai dari pupuk dan racun rumput tidak sebanding dengan hasil panen.
Ia yakin, para pelaku pencurian buah sawit petani ini tidak satu atau dua orang tetapi lebih dan menggunakan kendaraan, dan para pelaku ini dianggap sudah spesialis dalam hal melakukan pencuri buah sawit. ( TIM )