LAMPUNG TIMUR |
RagamRajawaliNusantara.id |
Barisan Relawan Jalan perubahan (Bara-jp) menyoroti secara serius lonjakan kasus keracunan makanan yang dialami oleh ribuan siswa di berbagai daerah setelah menyantap menu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).mendesak pemerintah untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh dan perbaikan tata kelola demi menjamin keselamatan penerima manfaat program.
Data hingga 19 September 2025, tercatat sedikitnya 572 lampung (sumber kupas tuntas), diluar lampung 5.626 siswa di berbagai wilayah, termasuk Bogor, Kupang, Sleman, Lebong, Wonogiri, Sumbawa, Banggai Kepulauan, Garut, dan Bandung Barat, mengalami keracunan makanan.Hari ini (26/9/2025) di Lampung Timur kembali bertambah artinya ada kesalahan dalam pengelolaan MBG
.
Bara -jp menilai bahwa meskipun program MBG merupakan terobosan yang baik untuk meningkatkan asupan gizi, fakta keracunan di lapangan menunjukkan adanya kelemahan fundamental dalam pelaksanaannya.
“Program MBG sejatinya adalah terobosan yang baik untuk meningkatkan asupan gizi masyarakat, khususnya anak-anak sekolah. Namun, fakta di lapangan bahwa terjadi keracunan makanan harus menjadi perhatian serius pemerintah,” ujar Robenson Ketua BARA-JP Lampung Timur dalam keterangannya di kantor (26/09).
Menurut Ruben ada empat aspek krusial yang harus segera dievaluasi dan diperbaiki yakni pertama, Standar Keamanan Pangan: Proses produksi, distribusi, dan penyajian makanan wajib mengacu pada standar keamanan pangan yang ketat agar terhindar dari kontaminasi bakteri atau bahan berbahaya.
Kedua, Diperlukan mekanisme pengawasan yang menyeluruh di setiap tahapan, diikuti dengan audit secara berkala untuk memastikan kualitas dan higienitas makanan terjamin.
Ketiga, Kolaborasi aktif dengan ahli gizi dan tenaga kesehatan setempat penting untuk membantu merancang menu yang sesuai kebutuhan gizi dan aman dikonsumsi di setiap wilayah.
Keempat, Pihak penyedia makanan harus mendapatkan pelatihan intensif tentang higienitas, manajemen dapur, dan prosedur distribusi makanan yang sehat.
Ruben menegaskan kembali dukungan penuh terhadap tujuan mulia program MBG. Namun, Bara-jp menekankan bahwa aspek keselamatan dan kesehatan masyarakat tidak boleh dikompromikan.
“Kami berharap pemerintah segera melakukan evaluasi menyeluruh, memperbaiki tata kelola, serta menindak tegas pihak yang lalai. Program yang baik akan kehilangan makna jika menimbulkan masalah kesehatan baru bagi masyarakat,” pungkasnya.