BANGKEP,Ragamrajawalinusantara.id – Wakil Bupati Banggai Kepulauan, Bapak Serfi Kambey , Bersama Perwira Penghubung (Pabung) 1308/LB , Meresmikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Di Desa Baka, Kecamatan Tinangkung, Senin Pagi (27/10/2025).
Peresmian SPPG Desa Baka DiHadiri Sejumlah Pejabat Daerah, Di Antaranya Asisten I Setda, Kabag SDM, Pabung 1308/LB Letda Kav. Rahmad R. Luande, Kepala SPPG Tinangkung-Baka, Kepala Kemenag Banggai Kepulauan, tenaga pendidik, kader kesehatan, serta undangan lainnya..
Kehadiran SPPG diharapkan dapat mendukung Program Makan Bergizi (MBG) yang Digagas Pemerintah Pusat. Pada SPPG Gesikharjo akan mendistribusikan paket MBG kepada 10.000 Porsi dari jenjang Bayi Balita , Ibu Hamil, Ibu Menyusui ,PAUD hingga SMA Di Kecamatan Tinangkung.
Wabup Bangkep, Bapak Serfi Kambey menekankan pentingnya menjaga keamanan dan kesehatan pangan pada program MBG. Sejalan dengan komitmen tersebut, SPPG harus memiliki standar operasional yang jelas dan dikontrol secara berkala.
“Saya minta pengelola berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Bangkep untuk memastikan keamanan pangan,” tegasnya.
Lebih lanjut, Wabup menekankan agar kebutuhan gizi dalam setiap paket makanan diperhatikan. Petugas gizi harus memastikan kecukupan nutrisi, dengan menu yang bervariasi sehingga anak-anak sekolah tetap bersemangat.
Wabup Bangkep berpesan agar fasilitas SPPG ini juga harus dijaga bersama. Keberadaan fasilitas SPPG manfaatnya sangat signifikan bagi masyarakat. Sekaligus mempercepat upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Banggai Kepulauan.
“Semoga dengan adanya SPPG ini, anak-anak kita tumbuh sehat, cerdas, dan berakhlak mulia. Semoga ikhtiar kita bersama ini mendapat rida Allah SWT dan membawa keberkahan bagi masyarakat Kabupaten Bangkep ,” tandasnya.
Sementara itu, Pabung 1308/LB, Letda Kav. Rahmad R. Luande, menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh pihak dalam Peluncuran Dapur MBG Di Desa Baka Kecamatan Tinangkung. Ia menyebutkan tambahan satu dapur MBG di wilayah tersebut merupakan anugerah yang tidak semua daerah miliki.
“Kita patut bersyukur karena tidak semua daerah memiliki fasilitas seperti ini. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkorban tenaga dan pikiran demi terlaksananya program ini,” ucapnya.
Letda Kav. Rahmad R. Luande menekankan bahwa program Makanan Bergizi bukan sekadar memberi makan anak sekolah, tetapi bagian dari membangun masa depan bangsa.
“Program ini bukan sekadar memasak dan memberi makan. Ini investasi jangka panjang untuk mencetak generasi penerus bangsa yang sehat dan cerdas,” katanya.
Ia juga mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam pengolahan bahan makanan agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan.
“Kalau bahan tidak layak, jangan dimasak. Kalau belum matang, jangan dipaksakan. Lebih baik terlambat daripada terjadi keracunan,” pesannya.
Ikhlas Apriadi Mk. Abudi, Kepala SPPG Tinangkung Baka, menjelaskan bahwa dapur MBG di wilayahnya melibatkan 47 tenaga kerja termasuk ahli gizi dan akuntan. Seluruh proses pengolahan dilakukan sesuai standar keamanan pangan.
“Kami memiliki alat sterilisasi dan sistem pemasakan modern. Semua karyawan telah mendapat pelatihan pengolahan makanan sehat dan aman,” jelas Ikhlas.
Ia menegaskan komitmennya menjaga kualitas bahan pangan.
“Saya lahir dan besar di Salakan. Tidak mungkin saya ingin mencelakai anak-anak di sini. Saya pastikan bahan yang digunakan adalah yang terbaik,” ujarnya.
Menurutnya, proses memasak dimulai sejak dini hari agar makanan tiba di sekolah tepat waktu dan dalam kondisi layak konsumsi.
“Masak nasi dimulai sekitar pukul 11 malam agar siap pagi hari. Kami juga menggunakan alat khusus agar nasi tetap steril dan tahan lama,” terangnya.
Sebagai penutup, Ikhlas mengajak seluruh pihak menjaga semangat kolaborasi dan keterbukaan dalam pelaksanaan program.
“Kalau ada keluhan, sampaikan langsung. Kita terbuka dan siap memperbaiki kekurangan. Program ini mulia, dan manfaatnya besar bila dijalankan bersama dengan hati,” tutupnya.
Peluncuran SPPG Di Desa Baka ini menjadi tonggak penting bagi Banggai Kepulauan dalam memperkuat layanan gizi masyarakat sekaligus mendukung visi nasional “Indonesia Bebas Stunting 2030”. Pemerintah daerah berharap program ini menjadi model keberhasilan yang dapat direplikasi di kecamatan lain di wilayah Banggai Kepulauan. ( Koramil 10/Salakan )