Percepatan Penanganan Banjir Sungai Tamiang,Bupati dan Wakil Bupati Aceh Tamiang Kunjungi BNPB

0:00

Aceh Tamiang โ€“ Ragamrajawalinusantara.id | Pengerukan sungai Tamiang, termasuk wilayah muara, diminta menjadi prioritas dalam strategi penanganan banjir sungai Tamiang. Hal ini dipaparkan Bupati Aceh Tamiang, Irjen Pol. (P) Drs. Armia Pahmi, MH, dalam pertemuan koordinasi bersama Deputi bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Jawansah, Jumat (7/3/25) hari ini, di Graha BNPB, Jakarta.

โ€œPendangkalan sungai menjadi salah satu penyebab banjir. Simpulan ini kami dapatkan setelah melakukan penelitian oleh Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD bersama LSM di Aceh Tamiang,โ€ ucap Bupati Aceh Tamiang di hadapan Deputi bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB tersebut.

Baca juga Artikel ini:  Diduga pria berinisial JM nikah siri dengan seorang janda berstatus PNS LR yang bekerja di RSUD Zubir Mahmud, Aceh Timur. Istri sah adukan ke Polres Lhokseumawe

Pada paparannya, Bupati Armia yang pada kunjungannya didampingi Wakil Bupati, Ismail, serta Kepala Pelaksana BPBD dan Plt. Kepala Dinas Damkar, menjelaskan setidaknya dalam lima tahun terakhir, banjir kerap melanda terutama saat intensitas serta curah hujan tinggi. Sedimentasi sungai yang telah terbentuk dari puluhan tahun mengakibatkan air sungai melimpah, masuk ke permukiman bila debit air sungai Tamiang meninggi.

โ€œDalam setahun banjir sekurangnya tiga sampai empat kali masuk ke permukiman warga kami,โ€ tambahnya.

Lebih lanjut Bupati Armia, memaparkan kondisi Pendangkalan muara sungai Tamiang. Disebutkannya, pada tahun 2009, area kawasan muara masih memiliki luas 336 hektare dengan kedalaman 4-7 meter. Namun pada tahun 2019 area kawasan muara mengecil dengan tersisa 194 hektare.

Baca juga Artikel ini:  BABINSA KORAMIL 1311-04/LEMBO HADIRI UPACARA NGABEN DI DESA DOLUPO KARYA KABUPATEN MOROWALI UTARA

โ€œAda yang menjadi daratan akibat sedimentasi seluas 146 hektare dengan kedalaman 3-5 meter. Pada tahun 2022, pendangkalan sendimentasi di wilayah muara sungai Tamiang semakin meluas dengan cakupan 813 hektare dengan pendangkalan mencapai 1,5-3 meter,โ€ urainya lugas.

Dalam kesempatan yang sama, Wabup Ismail mengakui ketersediaan sarana, prasarana dan alat tanggap bencana Aceh Tamiang sekarang masih belum cukup memadai, sementara ketersediaan dana pada APBK tidak mencukupi untuk belanja tersebut.

Baca juga Artikel ini:  BABINSA KORAMIL 1311-07/MENKEP BERSAMA WARGA LAKUKAN GOTONG ROYONG PERBAIKI JALAN

โ€œBesar harapan kami, permintaan tanggap darurat ini disetujui,โ€ tuturnya saat berkoordinasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *