BUNGKU UTARA ,Ragamrajawalinusantara.id — Para Petani Desa Wong Parigi, Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten
“Kondisi seperti ini sudah terjadi sejak dua tahun terakhir,” ungkap Sarbina, Salah Satu Kepala Desa dan Juga Seorang Petani Desa Sri Raharja ketika ditemui di Desa Wong Parigi, Senin ( 27/10/2024 )
“Kalau kemarau sumber air untuk pengairan sawah tidak ada, jadi para petani menunda penanaman padi sampai memasuki musim hujan,” kata Kepala Desa Wong Parigi.
Ia mengaku menunda penanaman padi sejak Oktober 2024, karena tidak ada sama sekali pasokan air untuk pengairan lahan persawahan.
Saluran air yang tersedia di sekitar areal persawahan selama ini hanya berfungsi sebagai drainase atau pembuangan, bukan untuk irigasi.
Para petani Desa Sri Raharja juga mengeluhkan sulitnya mendapat Sarana Dan Prasarana Pengairan Irigasi ,Jalan Kantong Produksi Pertanian Dan Pupuk bersubsidi karena persediaan sering terbatas.
“Kalau hujan air sulit dikendalikan, jika kemarau sumber air kering. Kami juga kesulitan mengendalikan serangan hama,” katanya.
Kendala utama pertanian di wilayah Desa Wong Parigi Kecamatan Bungku Utara Kabupaten Morowali Utara adalah masalah pengairan, karena selama ini pengairan lahan persawahan menggunakan sistem tadah hujan.
Petani Desa Wong Parigi Kecamatan Bungku Utara membutuhkan bendung gerak Sungai Wong Parigi Kabupaten Morowali Utara yang dapat menjadi sumber air irigasi lahan persawahan, khususnya di wilayah Kecamatan Bungku Utara.
“Kami berharap Pemerintah Provinsi atau Pusat Segera Realisasikan Bendung gerak Sungai Atau Pintu Air karena petani membutuhkan sumber air untuk pengairan sawah,” kata Sarbina Kepala Desa Wong Parigi.
Pertanian padi, menurut dia, Menjadi Mata Pencaharian Utama Warga Desa Wong Parigi, Namun Persoalan Air Irigasi Selalu Menjadi Kendala Masyarakat Petani Desa Wong Parigi..( AGUS )