Dalam khutbahnya, Serka Jikira Karim menekankan pentingnya memahami makna dua kalimat syahadat sebagai pondasi utama keimanan seorang muslim. Ia mengajak jamaah untuk tidak hanya mengucapkannya secara lisan, tetapi juga mengamalkan nilai-nilai syahadat dalam kehidupan sehari-hari.
“Syahadat bukan sekadar ucapan di bibir, melainkan janji suci antara hamba dan Sang Pencipta. Barang siapa yang mengucapkannya dengan penuh keimanan dan membuktikannya melalui amal perbuatan, maka terbukalah baginya pintu surga,” ujar Serka Jikira Karim di hadapan jamaah.
Selain membahas makna keimanan, dalam khutbahnya Danramil Bulagi juga mengimbau jamaah untuk senantiasa menjaga keamanan, memperkuat persaudaraan, dan menumbuhkan semangat persatuan di tengah masyarakat. Menurutnya, suasana aman dan rukun merupakan wujud nyata dari keimanan yang kokoh serta menjadi pondasi dalam membangun kehidupan sosial yang harmonis.
“Sebagai umat beriman, kita wajib menjaga kedamaian di lingkungan kita. Jangan mudah terprovokasi oleh hal-hal yang dapat memecah belah persaudaraan. Mari kita jaga kerukunan dan persatuan demi terciptanya masyarakat yang tenteram dan sejahtera,” tuturnya.
Kegiatan keagamaan tersebut mendapat sambutan positif dari masyarakat sekitar. Selain mempererat hubungan antara TNI dan warga, momentum tersebut juga menjadi sarana untuk memperkuat nilai-nilai spiritual serta membangun kesadaran bersama akan pentingnya menjaga keamanan dan kebersamaan di Kecamatan Bulagi.
Salat Jumat berlangsung khidmat dan dihadiri oleh ratusan jamaah yang memenuhi Masjid Ar-Rahman. Usai khutbah dan salat berjamaah, Danramil menyempatkan diri untuk bersilaturahmi dengan para tokoh agama dan masyarakat setempat. ( Koramil 12/Bulagi )