Ajeng Valupi Wulansari Memaknai Hari Kartini Di Masa Era Digital

0:00

 

Ragamrajawalinusantara.id – Kota Bekasi. 

Terinspirasi oleh Kartini (1879–1904), wanita Indonesia hingga abad ke-21 masih gigih memperjuangkan kesetaraan gender.

Jika semua akses telah dibuka, tidak ada larangan dan halangan bagi perempuan untuk berkiprah dalam segala bidang, apakah isu kesetaraan gender masih relevan untuk terus disuarakan?

Untuk semua perempuan di luar sana, tetaplah semangat dalam menapak jejak menuju impian. Layaknya semangat Kartini yang membuahkan hasil di masa kini, tetaplah berani melanjutkan perjuangan yang sudah dimulai agar tidak mengkhianati segala bentuk pengorbanan, waktu, kesempatan dan usaha yang telah dilalui.

Bisa jadi sosok Kartini masa kini ada di sekitar kita tanpa kita sadari. Bahkan, bisa jadi sosok Kartini ada pada diri Anda yang sedang membaca ini. Semua perempuan di dunia pun dapat memiliki semangat Kartini dalam dirinya yang dituangkan dengan caranya masing-masing.

Baca juga Artikel ini:  Keutamaan Dalam Menjalin Dan Menjaga Tali Silaturahmi Setelah Idul Fitri

Tidak pandang bulu, muda atau tua, kaya atau miskin, selama semangatnya tidak mudah luntur maka dia adalah sosok Kartini masa kini.

Keinginan Kartini agar perempuan tidak selamanya dicap hanya akan berakhir di dapur dan mengurus rumah, membuka ruang penyetaraan bagi wanita modern bisa berkarya seperti para pria.

Perempuan bebas berekspresi, mengutarakan mimpinya, mewujudkan ide-ide kreatifnya, menyalurkan bakat, membuat gerakan, menyuarakan hasil pemikirannya yang bermanfaat bagi sekitarnya.

Di era digital sekarang ini, perempuan bisa bekerja dengan berbagai bentuk dan cara yang beragam. Perempuan terdorong melawan stereotip melalui prestasi perempuan dalam ranah profesional kerja, mengembangkan potensi dalam diri, berkarir bukan sekadar mencari uang dan perekonomian, namun jadi teladan dan menjalankan hak asasi setiap orang.

Baca juga Artikel ini:  Ns.Anita S.kep Alumni Bela Negara Batch 1 2024 Ucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445H

Perempuan modern ialah perempuan yang memiliki semangat juang tinggi, kepercayaan diri, yakin terhadap kemampuan yang dimiliknya, perempuan yang memiliki keinginan untuk memerdekakan dirinya, dan memiliki prinsip hidup yang kuat Mendorong Percaya Diri Perempuan dalam Berkarir.

Bagi para ibu yang bekerja, berapapun waktunya, jelas tetap jadi ibu sepenuh waktu. Meski banyak tantangan, namun para ibu punya hak untuk memilih keduanya, bekerja dan ibu rumah tangga.

Terinspirasi oleh Kartini (1879–1904), wanita Indonesia hingga abad ke-21 masih gigih memperjuangkan kesetaraan gender. Jika semua akses telah dibuka, tidak ada larangan dan halangan bagi perempuan untuk berkiprah dalam segala bidang, apakah isu kesetaraan gender masih relevan untuk terus disuarakan?

Emansipasi wanita dalam konteks kekinian lantas populer menjadi isu kesetaraan gender. Meski keduanya adalah hal yang berbeda.

Baca juga Artikel ini:  Zaenab Zuraidah Bangkalan Berbagi Takjil Ramadhan Berkah Dengan Paguyuban Seni Kopi Lembah

Sayang, wanita Jepara itu tidak berumur panjang sampai bisa menyaksikan buah dari perjuangannya. Kini, hingga tujuh dekade lebih pemerintah Indonesia secara konsisten mengadopsi cita-cita mulia R.A. Kartini dalam implementasi berbagai kebijakan.

 

 

Redaktur Pelaksana : Yusup Bahtiar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *