RAGAMRAJWALINUSANTARA.ID-Kondisi banjir yang melanda wilayah Kelurahan Sangiang Jaya, Kecamatan Periuk, menjadi perhatian serius banyak pihak. Sejumlah RT dan RW di wilayah terdampak terus bergotong royong dalam melakukan penanganan pascabanjir sejak kemarin hingga sore, Minggu (29/6/25).
Mereka membuka posko darurat dan melakukan evakuasi terhadap beberapa warga yang membutuhkan.
Sekretaris Lurah Sangiang Jaya Didin Sajudin menyampaikan, kerusakan tanggul yang jebol menyebabkan air meluap dan tumpah ke jalan-jalan, sehingga pompa yang ada tidak mampu menampung debit air tersebut.
“Kondisi jebol sehingga airnya tumpah semua ke jalan. Alhamdulillah saat ini ada tiga pompa sehingga air cepat surut dan kami juga telah bekerja sama dengan Dinas PUPR dan sast ini tanggul yang jebol sudah ditutup,” ujarnya.
Didin Sajudin mengapresiasi kerja sama antara warga dan pemerintah bersama tim DPUPR yang terus berupaya menangani banjir secara cepat dan tuntas.
“Kami mengapresiasi kerja sama dan gotong royong warga bersama pemerintah kelurahan dan Dinas Pekerjaan Umum & Penataan Ruang (DPUPR) yang terus berupaya menangani banjir ini secara cepat dan tuntas,” ucap Didin Sajudin.
Ketinggian air sempat mencapai 340 cm pada pukul 19.02 WIB, dengan tiga RW terdampak utama, yaitu RW 08, RW 09, dan RW 10. Selain itu, Kelurahan Sangiang Jaya juga membuka posko dapur umum untuk membantu warga yang terdampak banjir dengan penyediaan makanan dan kebutuhan darurat lainnya.
Ratna Paramdarawati selaku Ketua RT di Jalan Melati 1, RT 01, RW 09, Kelurahan Sangiang Jaya menyatakan, penanganan banjir juga mendapat dukungan langsung dari pihak Kecamatan Periuk dan tim Dinas PUPR.
“Harapannya agar cepat ditangani oleh Dinas PUPR supaya kejadian seperti ini tidak terulang lagi,” tambahnya.
Dengan sinergi antara warga, pemerintah kelurahan, kecamatan, serta dinas terkait seperti Dinas PUPR, penanganan banjir di Kelurahan Sangiang Jaya diharapkan dapat terus dilakukan secara cepat dan menyeluruh. Semua pihak berharap agar perbaikan tanggul dapat segera rampung dan wilayah tersebut terbebas dari potensi banjir serupa di masa mendatang.
(CB)
